BKKBN Sumbar bersama Ade Rezki Pratama Sosialisasikan Advokasi, KIE dan Penurunan Stunting

    BKKBN Sumbar bersama Ade Rezki Pratama Sosialisasikan Advokasi, KIE dan Penurunan Stunting
    BKKBN Sumbar bersama Ade Rezki Pratama Sosialisasikan Advokasi, KIE dan Penurunan Stunting

    Agam-BKKBN Sumatera Barat bersama anggota DPR RI Komisi IX Ade Rezki Pratama menggelar Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat, yang digelar di Aula Kantor Camat Kecamatan Baso, Kabupaten Agam pada Kamis (18/01).

    Dalam sambutannya Camat Baso, Rio Eka Putra Sip Msi mejelaskan, bahwa stunting sudah menjadi Isyu nasional bahwa untuk di kabupaten Agam, satu-satunya yang melaksanakan program "bapak asuh stunting"hanya di Kecamatan Baso Kabupaten Agam.

    "Selain dari dana Pemerintah, kami secara swadaya juga berinisiatif mengikuti arahan Bupati agam tentang bapak asuh stunting dan itu cukup efektif sampai saat ini kami sudah melaksanakan program di bulan kedua, " ungkap Ri Eka Putra.

    Menurut dia, kegiatan ini dibuat dalam waktu 6 bulan berturut-turut dan kami langsung membelikan susu dan protein untuk anak stunting dan kita belikan suplemen-suplemen.

    "Setelah kita evaluasi dalam 2 bulan ini dari paket yang kita berikan kepada anak kita itu ada peningkatan berat badan kepada anak tersebut, dan kita bersyukur walaupun gerakan kecil yang kita lakukan di kecamatan Baso itu sudah ada dampaknya, " ujarnya.

    Lanjut dikatakannya, kita informasikan, kita sekarang ada 13 paket dan itu berasal dari lintas sektor instansi yang ada kecamatan Baso dan juga dan dari donatur pribadi.

    "Betapa bangganya kami artinya di kecamatan Baso mempunyai kepedulian kepada anak anak kita yang dalam kondisi stunting, " ungkap Camat Baso Rio Eka Putra.

    Ketua Tim Humas, Advokasi, KIE dan Hubungan Antar Lembaga Perwakilan BKKBN Provínsi Sumatera Barat, Rismiati SE menekankan agar masyarakat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, vitamin dan gizi yang seimbang dengan mengkonsumsi daging, ayam, ikan, sayur-sayuran dll.

    “Anak Stunting itu di produksi dari dalam rahim hingga usia 2 tahun, maka harus dipenuhi gizi, vitamin, karbohidrat dan proteinnya karna pada rentan 0 sampai 2 tahun adalah proses pembentukan sel-sel otak pada anak” ujar Rismiati.

    Dikatakannya, ini kita jelaskan pada sosialisasi ini pentingnya gizi seimbang bagi anak yang masih dalam kandungan karena miliaran sel-sel otak okan dibentuk sampai anak umur 2 tahun atau 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), mendapatkan makanan tambahan sesuai kebutuhan anak dan harus mendapatkan ASI eksklusif .

    "Stunting adalah akibat dari kekurangan gizi yang sebenarnya bisa kita bisa atasi dengan memperhatikan janin yang masih dalam kandungan hingga 100 hari kehidupan anak, " terang Rismiati.

    Menurut Rismiati, kita ber-KB bukan tidak punya anak tetapi untuk mencegah stunting anak butuh pendamping ASI.

    Berikan informasi yang jelas mana yang yang cocok untuk ibu,   ada KB IUD, spiral, Suntik, pil dan Lin lain serta ada KB untuk pria yakni Vasektomi, kondom.

    "Kita tidak boleh menganggap stunting ini sepele karena menyangkut pada masa depan anak serta bangsa Indonesia kedepan. Seperti yang disampaikan pak Suir Syam, mari - masa mencegah stunting ini, ” katanya.

    Ia menambahkan, banyak cara dalam hal mencegah stunting, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan, memeriksa kehamilan dan balita secara berkala ke pusat pusat kesehatan atau ke Posyandu.

    “Bila ada gejala yang tidak normal pada saat hamil atau pada bayi cepat konsultasikan kepada dokter. Yang tak kalah pentingnya adalah asupan protein dan vitamin, ” tutup Rismiati.

    Legislator Ade Rezki Pratama SE MM anggota DPR RI dari Komisi IX menyampaikan, sosialisasi ini digelar dalam rangka  bagaimana menjadi generasi yang sehat dan kuat ini tak lepas dari peran keluarga yakni orang tua.

    Dengan mencegah stunting maka secara otomatis kasus stunting akan menurun. Stunting merupakan tanggungjawab semua pihak, ” ungkap Ade Rezki Pratama Anggota Komisi IX DPR RI yang juga politisi dari Partai Gerindra.

    Dijelaskannya, stunting adalah gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi. Dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Kemudian dalam jangka panjang berdampak pada pertumbuhan otak, sehingga anak kesulitan belajar.

    “Untuk mencegah stunting ini harus diawali sejak anak masih dalam kandungan dengan cara mengkonsumsi gizi seimbang seperti protein, vitamin dan sayur - sayuran, ” ungkap Ade lagi.

    Ditambahkan Ade, protein bisa didapati dengan mengkonsumsi ikan, daging segar, susu. Dan vitamin bisa didapat dari sayur mayur, buah - buahan dan vitamin yang dianjurkan dokter selama hamil dan setelah melahirkan.

    ” Yang tak kalah pentingnya memberikan ASI ekslusif pada bayi hingga umur 6 bulan pertama tanpa diganti minuman dan makanan lain, ” jelasnya.

    Ia berharap para peserta sosialisasi menyebar luaskan ilmu pencegahan stunting ini dilingkungan keluarga, tetangga dan masyarakat luas. Sehingga target penurunan stunting nasional 14 persen pada tahun 2024 bisa terwujud.

    Kepala Dinas Pengendalian Penduduk
    dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab Agam,
    diwakili oleh sekertaris.Dra.Riyanti Apt menyampaikan, Peserta KB aktif kita baru 52 persen dari pasangan usia subur kita 55.829 ribu yang sudah sebagai peserta KB aktif seperti kondom IUD, suntik dsb masih 935 ribu.

    "Untuk kecamatan Baso kabupaten Agam kami mohon perlu kerja keras lagi dalam pelaksanaan program kita ini, " harap Rianti.

    Pada kesempatan ini ia menyampaikan kepada ibu kader keadaan kita di semua kecamatan itu SDM di lapangan kita masih kurang, dengan kondisi 16 kecamatan 92 Nagari kondisi ideal 1penyuluh kesehatan itu 3 Nagari itu kondisi ideal

    "Dengan keadaan geografis kita butuh tim KB 30 orang itu untuk kondisi ideal.sedangkan saat ini kita baru  punya penyuluh sebanyak 20 orang, jadi kondisi ideal kita perlu menambah 10 orang lagi, dan mudah-mudahan dapat penambahan dari BKKBN Provinsi Sumatera-Barat dalam waktu dekat ini, " ungkapnya.(LindaFang).











    agam sumatera barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Perangi Stunting, BKKBN Sumbar Gelar Sosialisasi...

    Artikel Berikutnya

    Silaturahmi Akbar RKKL Jabodetabek Jadi...

    Berita terkait