AGAM-Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersinergi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Kabupaten Agam laksanakan pelatihan usaha mikro berbasis kompetensi (UMBK) bidang strategi bisnis dan branding kepada para pelaku usaha kecil di Kabupaten Agam, Sumatera Barat agar sebagai strategi pemberdayaan KUMKM untuk UMKM Naik Kelas.
Pelatihan berlangsung di Parkdise Nuansa Maninjau Resort dari tanggal 23-25 Mei 2022 sebanyak 30 (tiga puluh) peserta.
Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Hariyantomengatakan strategi bisnis dan branding yang mudah kita ingat adalah bagaimana suatu perencanaan jangka panjang disusun untuk menghantarkan pada suatu pencapaian akan tujuan dan sasaran perusahaan/usaha, dengan menyesuaikan strategi bisnis melalui kegiatan produksi/inovasi produk dan pemasaran/penjualan serta melakukan strategi branding melalui pengenalan, penanaman akan nilai-nilai bisnis produk kita kepada konsumen (nama, logo, merek, tagline, slogan hingga ke penggunaan warna khusus), yang membedakan dengan produk pesaing.
“kami berharap menjadi momen yang tepat untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja pelaku usaha mikro, sehingga peserta memiliki tambahan kemampuan dalam mengelola usahanya, ” katanya.
Dengan pelatihan itu usaha mikro bisa terampil dan berwawasan luas dalam mengelola usahanya, meningkatnya kompetensi dan kualitas SDM usaha mikro di bidang strategi bisnis dan branding yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian di daerah.
Lalu, memperkuat jaringan SDM usaha mikro dalam pengelolaan usahanya, meningkatnya motivasi SDM usaha mikro untuk berani mengambil keputusan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat selama pelatihan ini.
Setelah itu, adanya transfer ilmu pengetahuan yang di dapat SDM usaha mikro kepada yang belum mendapatkan kesempatan pelatihan agar terciptanya pengelola yang handal dan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Ia menambahkan, pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dalam menguatkan dan meningkatkan usaha melalui strategi bisnis dan branding terhadap produk yang telah dihasilkan oleh pengusaha mikro.
Dalam perkembangan dunia dan teknologi yang begitu cepat ditambah pandemi adalah merupakan momen yang tepat dan memaksa para pelaku UKM untuk bertransformasi serta berstrategi ulang sampai akhirnya beralih dari offline menjadi online marketing dengan pendekatan branding.
“Dengan itu diharapkan produk yg dihasilkan sudah dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang dengan mengutamakan branding sebagai daya tarik yang memikat, ” tambahnya.
"Ini langkah awal untuk bisa brand yang kuat dengan memahami segmen target dan positioning (STP) serta memahami produk, price, place, promotion (4P) hal wajib bagi pelaku mikro sehingga menghasilkan kemasan yang menarik sebagai pintu masuk pertama membangun image di benak konsumen, " katanya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Agam, Dedi Asmar menambahkan peserta berasal dari perwakilan 16 (enam belas) kecamatan yang direkomendasikan oleh Forum Komunikasi (FK) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Agam dan FK UMKM kecamatan.
"Peserta merupakan pengurus FK UMKM Agam dan FK UMKM kecamatan, " katanya.
Semua narasumber pelatihan berasal dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Diharapkan ilmu yang didapat peserta ini nantinya dapat dikembangkan pada masing-masing kecamatan yang ada di Agam.
"Peserta bisa mengembangkan ilmu yang didapat bagi pelaku UMKM di setiap daerah mereka nantinya, " pungkasnya. (rel)